• Kami akan segera merespon apapun kebutuhan Anda!
  • Hubungi kami di : 0721 3647709, 082185590333, 081901330333

Shop

QIZZA 100 EC

Description

Bahan aktif : QUIZALOFOP P ETHYL 10%

Persentase Kecepatan Toksisitas Berbagai Dosis Herbisida Quizalofop Terhadap Gulma Perumpung (Phragmites karka).

Persentase Kematian Berbagai Dosis Herbisida Quizalofop Terhadap Gulma Perumpung (Phragmites karka).

Persentase Kecepatan Toksisitas Berbagai Dosis Herbisida Quizalofop Terhadap Tanaman Tebu (Saccharum officinarum) umur 1.5 – 2 bulan.

Persentase Kematian Berbagai Dosis Herbisida Quizalofop Terhadap Tanaman Tebu (Saccharum officinarum) Umur 1.5 – 2 Bulan.

Pada percobaan yang telah dilakukan dan data yang diperoleh, terlihat pada table 1 dan gambar 1 diatas pada persen kecepatan toksisitas pada perumpung (Phragmites karka) hasil terbaik dari kecepatan toksisitas adalah quizalofop 1.5 L/Ha dengan nilai hanya 95 % pada 21 hari setelah aplikasi. Tetapi tidak terjadi beda nyata pada perlakuan Quizalofop 1 L/Ha dengan nilai 83 %. Pada perlakuan kontrol yakni Ametrin 2.5 L/Ha dengan nilai 25 % tingkat toksisitas, masih jauh dari yang diharapkan.

Perlakuan herbisida terhadap gulma perumpung (Phragmites karka) yang ditunjukkan pada tebel 2 dan gambar 2, terlihat bahwa persentase kematian pada hari ke 21 perlakuan Quizalofop dosis 1.5 L/Ha sebesar 94 % dan 1 L/Ha 88 % tidak terdapat perbedaan yang nyata antara keduanya. Sedangkan pada kontrol hanya 16 % saja. Hasil pengamatan diatas pada hari ke 21 telah menjelaskan bahwasanya herbisida berbahan aktif ametrin tidak mampu mengatasi gulma tersebut.

Pengamatan herbisida terhadap tebu umur 1.5 – 2 bulan dilakukan berbarengan dengan pengamatan terhadap gulma perumpungan. Terlihat pada tabel 3 dan gambar 3 persentase kecepatan toksisitas tanaman tebu. Nilai yang didapat dari dosis 1.5 L/Ha adalah 97 % dan 1 L/Ha 95 % serta tidak berbeda nyata diantara 2 perlakuan tersebut. Gambar dan lampiran tebu yang menunjukkan gejala keracunan dari tanda – tanda yang terlihat pada lampiran 9.

Persen kematian titik tumbuh tanaman tebu juga menjadi parameter dalam percobaan ini. Nilai tertinggi pada dosis 1.5 L/Ha sebesar 95 % dan 1 L/Ha sebesar 90 %. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman tebu tidak tahan terhadap toksisitas bahan aktif herbisida tersebut. Pada perlakuan tanaman herbisida kontrol Ametrin 2.5 L/Ha persentase kematian pada tanaman tebu sebesar 0 % menunjukkan bahwa tanaman tebu tahan terhadap racun tersebut.

Dari data tersebut diatas dapat dikatakan bahwa perlakuan Quizalofop 1.5 L/Ha sebagai herbisida alternatif dapat digunakan untuk mengendalikan gulma prumpung (Phragmites karka) dan mematikan tanaman tebu pada areal yang akan di replanting.

Pengaruh Herbisida Ametrin 2.5 L/Ha Terhadap Gulma Phragmites karka.

Pengaruh Herbisida Quizalofop 0.25 L/Ha Terhadap Gulma Phragmites karka.

Pengaruh Herbisida Quizalofop 0.5 L/Ha Terhadap Gulma Phragmites karka.

Pengaruh Herbisida Quizalofop 1 L/Ha Terhadap Gulma Phragmites karka.

Pengaruh Herbisida Quizalofop 1.5 L/Ha Terhadap Gulma Phragmites karka.

Dari percobaan yang telah dilakukan dan data yang telah dianalisis, dapat disimpulkan bahwa :

  1. Quizalofop dosis 1 – 1.5 L/Ha dapat digunakan sebagai herbisida alternatif mengendalikan Gulma Prumpungan (Phragmites karka).
  2. Quizalofop 1 – 1.5 L/Ha dapat digunakan sebagai herbisida alternatif untuk kegiatan pre plant spraying untuk mengendalikan prumpung pada tanaman replanting sekaligus tebunya.

 

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “QIZZA 100 EC”

Your email address will not be published. Required fields are marked *